jump to navigation

Revolusi PSSI Saat Ini atau Sepakbola Kita Mati Selamanya! February 24, 2011

Posted by snhadi in Kursi Patah.
Tags: ,
trackback

Kekalahan Tim Nasional (timnas) Sepakbola “Garuda Muda” di pertandingan kandang atas timnas Turkmenistan kemarin malam memang pantas diterima dan sudah diprediksi sebelumnya oleh berbagai pihak.

Ternyata modal semangat saja tidak cukup untuk mengantarkan timnas harapan kita ini menjadi jawara. Rakyat Indonesia pun memakluminya. Bagaimana timnas mau berjaya sedangkan induk organisasinya (PSSI) sendiri masih disibukkan dengan urusan pemilihan ketua umum (ketum) yang diduga banyak pihak sarat konspirasi dan dipenuhi mafia sepakbola tanah air. Belum lagi persiapan timnas yang cukup mepet dan stok pemain yang terbatas.

Andai saja, PSSI di bawah komando Nurdin Halid mau sedikit mengalah dan mempersilakan Liga Premier Indonesia (LPI) berlangsung tanpa ada upaya-upaya penjegalan, niscaya timnas kita mempunyai lebih banyak pilihan pemain, sehingga lebih memudahkan langkah Alfred Riedl meramu tim impian kita bersama. Dan saya yakin ini akan menjadi kekuatan sepakbola yang bisa dibanggakan di masa depan.

Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. PSSI sudah menganggap LPI ilegal dan melarang pemainnya masuk timnas. Tinggal bagaimana Riedl meramu kekuatan tim meski dengan komposisi seadanya. Dan sebagai penonton kita hanya tinggal memberikan semangat dan doa.

Tetapi jangan khawatir, impian memiliki timnas kebanggaan tidak akan sirna begitu saja. Ibarat kata meski nasi sudah menjadi bubur, namun bubur pun bisa terasa nikmat jika ditambah beragam bumbu dan bahan tambahan bergizi seperti layaknya bubur ayam. Kita hanya perlu kerja lebih giat dan keberanian ekstra untuk melawan tirani status quo PSSI. Mungkin saatnya inspirasi politik di negara-negara Timur Tengah seperti Tunisia dan Mesir bisa digerakkan juga di Indonesia untuk merevolusi PSSI sampai ke akar-akarnya. Revolusi tidak hanya untuk menggulingkan ketum saat ini, melainkan juga merombak total struktur organisasi PSSI dan menggantinya dengan orang-orang baru. Genderang perang sudah ditabuh, saatnya kita bergerak baik di dunia nyata ataupun di dunia maya demi prestasi bangsa yang lebih baik di masa mendatang.

Comments»

No comments yet — be the first.

Leave a comment